Segala puji
bagi Allah subhanahu wata’ala dan sholawat tetap tercurahkan kepada baginda
Muhammad Shollallahu’alaihi wassalam.
“Teruskan perjuanganmu, hai anak – anakku PII, negara kita adalah negara baru, didalamnya penuh onak dan duri, kesukaran dan tantangan banyak kita hadapi. Negara membutuhkan pengorbanan pemuda dan segenap bangsa Indonesia!” Panglima Besar Jendral Soedirman.
Kalian sekarang yang berada di medan training. Medan
suci PII kami menyebutnya. Segala bentuk perjuangan dan pengorbanan yang tercurahkan kedalam satu asa, satu cita,
izzul Islam wal muslimin. Kalian yang sekarang sedang menggerakkan manifesto
empat mei. Memposisikan diri dan organisasi sebagai mata rantai perjuangan
umat. Kita yang telah dilahirkan sebagai anak kandung umat Islam. Walaupun sendiri,
kita tetap berdiri. Tanpa ayah dan ibu, tapi kita tetap mandiri.
Medan suci, harus dilandasi hati yang suci,
tempat orang-orang yang ingin belajar untuk mengikhlaskan diri. Kurangilah canda
dan tawa yang tiada guna. Namun hiasilah medan pertemperuan itu dengan pesona
senyum yang merona. Tak usah kalian merasa bahwa kalian mampu mengolah dan
merubah semuanya. Yang kalian tangani adalah manusia yang didalamnya terkandung
jiwa dan nyawa. Ada kuasa yang lebih besar dari apa yang kalian kira. Allah
subhanahu wata’ala, Rob semesta alam. kepadaNya kalian harus terus ber’azam. Rob
yang memiliki kuasa atas segala apa yang telah di ciptakannya yaitu manusia. Yang
berhak membolak-balikkan hati. Yang berhak membuka pitu-pintu hidayah bagi
manusia-manusia yang akan kalian kelola. Selalu libatkan Allah dalam urusan
apapun. Ingat, selalu libatkan Allah!!.
Ruh training itu dibangun atas tiga unsur subjek,
Yaitu; Instruktur, panitia, dan peserta. Ketiganya bergerak didalam satu wadah.
Wadah itu bernama, KESUNGGUHAN. Artinya kesungguhan Menjadi instruktur,
kesungguhan menjadi panitia, dan kesungguhan menjadi peserta. Sungguh-sungguh
dalam belajar, sungguh-sungguh untuk meng-hijrahkan diri, dari yang tidak baik
menjadi baik. Sungguh-sungguh dalam keikhlasan, sehingga Allah benar-benar
ridho atas apa yang sedang kalian perjuangkan. Hidupkan ruh training, maka
training kalian kan terasa hidup.
Training tidak hanya menjaga misi dan
eksistensi PII, namun training juga menjaga misi dan eksistensi Islam sebagai
Rohmatan lil ‘alamiin. Kalian yang sekarang mencetak generasi untuk ditempatkan
di pos-pos sentral perjuangan. Kalian yang sekarang ada di ujung timur pulau
jawa, Banyuwangi, bumi Belambangan. Kalian cari tahu apa arti belambangan itu?. Kota dimana genangan darah menjadi hal
yang lumrah. Kota dimana tali da’wah masih harus terus dirajut.
Kedepan.. kemungkinan besar, badan intelegen
dari kepolisian daerah secara sembunyi-sembunyi ataupun terang-terangan akan
memantau kegiatan kalian. Tapi, tak usahlah kalian khawatirkan. insyaAllah
semua kan aman. Fokuslah pada kebaikan-kebaikan dan tebarkanlah kebenaran. Karena
didalam kebenaran itu ada sebuah kekuatan.
Kami yang ada di pedalaman Kalimantan,
merasakan getaran medan training yang sama seperti apa yang kalian rasakan
sekarang. Karena disini juga dilaksanakan LBT di dua daerah dan LBTD. Mudah-mudahan
kita di istiqomahkan di jalan da’wah. Marilah sama-sama memantaskan diri untuk
bisa menjadi penghuni syurga.
Salam juang dari pedalaman Kalimantan
salam
Muxafir kelana
0 comment:
Posting Komentar