4 Februari 2013

aku masih anakmu ibu


Aku masih anakmu ibu.. putramu yang biasa memetik cabai di sawah, puteramu yang selalu bermain air di wangan (saluaran irigasi), putramu yang senantiasa berceloteh tentang keluh kesahnya, puteramu yang seringkali bikin keonaran dan mebuat berantakan seisi rumah. Aku masih menjadi puteramu ibu, meskipun aku kini diamanahi untuk mendampingi dan melindungi puteri dari orang lain.

Do’aku kan selalu menyertaimu ibu. tidak akan pernah ku sia-siakan tetesan airmata yang selalu membasahi pipi di sepertiga malammu ibu. Berkat do’amu aku bisa berdiri tegak, berkat kasih sayangmu aku bisa tumbuh dan berkembang menjadi manusia seutuhnya. Engkau yang telah mengajarkanku arti kelembutan, engkau yang telah mengajarkanku arti kasih sayang. 
Aku menikah bukan berarti aku ingin pisah. Aku hanya ingin menyempurnakan diri sehingga aku bisa disebut manusia. Ibu.. ijinkan aku mengabdi bersama istriku, yang dengan itu kan terus mengalir dari untaian lisan penuh rahmat bahwa do’a-do’a yang senantiasa berkah darimu kan menjadi pembimbing sekaligus petunjuk bagiku. Jikalau istriku ku panggil muslimah cahaya, maka engkau adalah muslimah cahaya diatas cahaya, yang cahayamu menerangi hatiku yang kelam. Bak lentera digelap gulita, bagai rembulan purnama yang begitu mempesona.
Didepan, jalan begitu terjal. Namun kami yakin ibu, kami dapat melaluinya. Sebagaimana ibu telah contohkan kepada kami akan besarnya perjuangan dan pengorbanan yang kan mebuahkan keberhasilan. Jalan didepan begitu susah untuk dilewati, namun bersama keikhlasan hati yang telah ibu ajarkan kepada kami, insyaAllah kan mebawa berkah tersendiri.
Ibu, engkaulah panutan kami. Engkaulah maha guru di dunia ini yang apapun takkan mampu mebalas semua jasa dan kebaikanmu. Melalui tanganmu kau jaga ruh yang telah dititipkan kepadaku. Melalui pandanganmu yang teduh, terpateri keelokan hati bahwa materi tidaklah menjadi sesuatu yang hakiki. Namun sesungguhnya, dunia setelah dunia menjadi akhir cerita perjalanan panjang untuk bisa bersemayam didalamnya bersama orang-orang yang dicinta.

1 comment:

Aku tak bisa berpandai kata tapi aku pun punya rasa yang sama seperti yang dirasa penulisnya.
Mungkin rasa ini datang lebih awal sebelum waktunya.

Posting Komentar