Haha… sore ini aku dihukum. Pasalnya, aku telat masuk kelas. Ya telatnya emang sudah kebangeten. Cuman 28 menit aja kok.. haha… eh, by the way.. telat 28 menit itu lama juga ya..? tak pelak instrukturku tanpa panjang lebar mengusirku (wah.. kasar sekali), uhm… bahsa halusnya adalah belum mengijinkan masuk kelas untuk kali ini. Ketika dengan santainya ku buka pintu dan masuk kelas, eh ternyata instrukturku sudah ada di hadapanku dan langsung mengatakan, “hei lik.. udah balik aja nggak usah masuk!”, dan sontak aku pun reflek, tanpa sepatah kata apapun kututup pintu dari luar dan berjalan kembali menuju mess dan menulis tulisan ini.
Tapi uniknya adalah, meskipun aku masuk dalam status dihukum dan aku sadar bahwa aku bersalah.. aku kok senyum-senyum sendiri ya..? dalam hati ketika aku menutup pintu tadi hanya ku ucapkan “astaghfirullahal’adiim”, kututup pintudan balik ke mess. Sesampainya di mess aku pun mencoba melanjutkan bacaan salah satu buku, namun konsentrasiku sedikit terpecah. Mungkin teringat-ingat masalah yang tadi itu kalee? Haha… suer dech.. sambil menulis ini pun aku sempat-sempatnya senyum dan ketawa. Apakah ini efek gila karena untuk mengihibur diri? Haha.. nggak tahulah…
Kejadian ini mengingatkanku akan beberapa tahun lalu ketika aku diusir dari kelas ketika aku menginjakkan kaki di kelas 1 SMP. Tapi nantilah aku kan ceritakan tentang itu.. namun sekarang akan ku ceritakan kejadian awal mula aku bisa telat.
Tadi pas pulang dari kantor divisi, ya seperti biasa nyantai diatas tempat tidur. Dan bahkan emang sengaja ditidurkan. Haha… Sampai-sampai ada sentuhan keras yang membangunkanku, eh ternyata emang aku dibangunkan salah seorang dari teman sekamar. “pak..pak.. bangun!! Ayo ke kelas”. Kulihat semua udah pada rapi and siap cabut ke kelas, sementara aku masih harus ke kamar mandi dan ambil air wudhu untuk sholat ashar. Nah.. aku lihat jam udah jam 4 lewat banyak, padahal masuknya jam 4 tepat. Dan berjalanpun aku nyantai sekali.. karena ku pikir sore ini pasti sama dengan sore kemarin. Mengerjakan tugas dan mengolah data yang di peroleh dari divisi tadi pagi. Dan bisa dipastikan, akulah yang menyelesaikan pertama pekerjaan terkait dengan tugas yang diberikan, sementara yang lain masih mengerjakannya di kelas. (ya.. karena listrik yang mengalir di siang hari adalah di kantor divisiku, sementara yang lain off. Hahaha..)
Nah.. dengan berdallih alasan itulah.. aku berjalan dengan santai, masuk kelas pun dengan santai.. dan ternyata.. hahahahaha… aku salah prediksi. Ketika semua sudah duduk dengan rapi di kelas, dan aku melihat semua duduk satu kursi satu (padahal biasanya tidak seperti itu) alamat bahwa sore ini ada ujian atau apalah aku tak tahu…
Kejadian ini mengingatkan aku ketika aku kelas 1 SMP, pada saat itu guru biologiku mengusirku keluar kelas. Aku ingat benar wajah beliau ketika mengusirku… haha masih terpateri kuat dalam ingatanku sampai detik ini. Uhm.. berarti daya ingat ketika SMP itu masih super-supernya, terbukti bahwa aku mengingatnya sampai detik ini. Dan beliau berkata, “kamu keluar!! Udah nilai ulangan jelek, sok taat beragama lagi..!!, keluar sana!!” haha.. maklumlah pada saat itu sang guru sedang membahas bagaimana kita harus memanfaatkan waktu. Terus ketika ditengah-tengah penjelasan, aku langsung berucap “loh.. sholatnya mana??” karena dari tadi sang guru belum menjelaskan aktivitas untuk sholat. And finally, I had to sit in outside of the class.
………………………………….
Kelas berakhir. Para trainee balik ke mess scorodocarpus… langsung aja ku sapa mereka.. “gimana tadi di kelas?” mereka menjawab, “wah.. tadi ada quis pak.. dan kami nggak ada yang bisa ngerjakan, coba bapak tadi bisa masuk kelas dan pastinya kami nggak kena marah”.
Dan saya pun mengernyitkan dahi, “loh kenapa marah ke kalian? Apa karena saya, kalian juga kena marah?”
mereka meimpali, “gini pak.. tadi kan kami pas negrjakan tuch soal nggak ada yang bisa, coba bapak tadi hadir di kelas, pastinya kan bapak bisa ngerjakan tuch soal, karena bapak kan yang biasa ngerjakan soal-soal untuk perhitungan… belum lagi maslah flowchart pemupukan yang di kerjakan pak Horas dengan pak imam sedikit bermasalah, wah.. lengkap sudah…”
“haha… wah.. bapak ini.. belum tentu saya bisa ngerjakan tuch soal, orang saya biasa juga minta ajarin sama pak nanang.., by the way, tadi ada pesen nggak dari instruktur buat saya?” tanyaku.
“ada pak… beliau tadi bilang bahwa instruktur tu ngGak butuh orang pinter, tapi beliau lebih suka orang bodoh tapi yang menghargai waktu..”
“Hemm…. Bener juga ya.., terimakasih pak ya..!” jawabku.
………………………………………
Well… masih banyak yang harus aku perbaiki. Kejadian ini setidaknya telah menjadi pelajaran buatku. Baiklah.. waktu, kau adalah yang musti ku taklukakan! (teringat pesan abi kallend pada saat itu, “my son, if you come late, you will get nothing!”)
2 comment:
Assalamu'alaikum
Afwan pak baru ijin, ane memasukkan alamat blog antum ke tulisan ane...gpp kan?
Hm...telat y? Ketahuan sholat jama'ahnya bolong2 he he he kita sama Pak. Hi hi hi..paling sama2 amalan yaumiyahnya diperbaiki lagi ya.
wa'alaikum salam warohmatullah..
salam kenal.... iya nggak pa2, asalkan bermanfa'at.
he'em.. sulit sekali disini untuk bisa istiqomah berjama'ah. saya masih belum bisa membentuk komunitas sholeh. bahkan mentarbiyah diri sendiri saja masih jatuh bangun. tapi insyaAllah sambil jalan lah...
Posting Komentar